Jenisburungdunia.net – Meskipun bukan burung warna-warni, burung paruh sepatu termasuk burung yang ikonis. Burung paruh sepatu adalah burung yang memiliki paruh besar dengan badan berwarna abu-abu. Hewan yang tinggal di rawa-rawa ini memiliki banyak keunikan, mulai dari kebiasaannya, suaranya, hingga fakta bahwa burung ini sudah semakin mendekati kepunahan. Untuk lebih jelas dan lengkap, artikel ini akan membahasnya satu per satu. Dilansir dari laman Mental Floss dan Ranker, berikut penjelasan mengenai beberapa fakta menarik dari burung paruh sepatu :
1. Burung paruh sepatu adalah burung yang jago menatap
Burung paruh sepatu adalah burung yang memiliki tinggi mencapai 4-5 kaki (120-150 cm). Sementara, sayapnya mencapai lebar 8 kaki (240 cm). Burung ini memiliki warna abu-abu dengan paruh yang mirip dengan sandal bakiak yang besar.
Burung paruh sepatu merupakan burung yang paling sabar. Burung ini bisa menatap dan berdiam dalam waktu berjam-jam.
2. Burung berparuh sepatu termasuk bangau atau pelikan?
Jika dilihat dari bentuknya, burung berparuh sepatu adalah burung yang sedikit mirip pelikan, tapi juga mirip dengan bangau. Lihat saja kakinya yang panjang, mirip sekali bukan dengan bangau.
Namun, jika dilihat dari paruhnya yang besar, burung berparuh sepatu mirip dengan pelikan. Setelah diteliti struktur kulit telur dan DNA, burung berparuh sepatu termasuk ke dalam Pelecaniformes alias pelikan.
3. Burung paruh sepatu menggunakan kotoran sebagai pendingin
Salah satu kebiasaan burung paruh sepatu yang unik adalah urohydrosis. Urohydrosis adalah cara yang dilakukan seekor hewan untuk menstabilkan badannya menggunakan kotorannya. Burung paruh sepatu juga mempraktikkan hal tersebut dengan cara menyelimuti kakinya dengan kotorannya. Dengan begitu, suhu tubuhnya bisa menurun.
4. Resmi dikatalogkan pada abad ke-19
Bangsa Arab kuno dan Mesir sudah menghormati hewan ini sejak dahulu kala. Namun, baru dikatalogkan oleh bangsa barat pada abad ke-19.
Kelihaian burung paruh sepatu dalam bersembunyi membuat burung ini susah ditemui. Burung ini dikenal pilih-pilih dalam menentukan tempat untuk bersarang. Mereka hanya memilih tanah rawa dan padat untuk bersembunyi.
Namun pada tahun 1840, diplomat dan penjelajah Jerman bernama Ferdinand Werne melakukan ekspedisi ke Sudan, Afrika. Ia berkemah di lahan basah seluas 12.000 mil persegi (31.080 km persegi). Ia pun akhirnya menemukan burung paruh sepatu ini.
5. Burung yang memiliki banyak nama
Burung paruh sepatu memiliki nama ilmiah, Balaeniceps rex yang memiliki arti ‘raja kepala paus’. Hal ini karena paruhnya mirip dengan mulut paus balin yang juga mirip dengan sepatu.
Burung paruh sepatu juga memiliki nama bog-bird yang berarti burung rawa; boat-bill yang berarti paruh perahu; dan lesser lechwe-eater yang berarti pemakan lechwe (sejenis kijang yang berada di Afrika). Tak hanya itu, dalam bahasa Arab, burung ini diberi julukan abu markub yang berarti bapak sandal.
6. Makanan burung paruh sepatu
Burung paruh sepatu merupakan hewan karnivor yang memakan daging. Makanan favorit burung paruh sepatu adalah ikan paru. Selain itu, mereka juga memakan belut, lele, ular, dan bayi buaya.
Tak hanya itu, jika ada tukik atau ayam yang ditinggal induknya, tentu akan menjadi sasaran burung paruh sepatu ini. Cara memakannya pun juga sedikit kejam. mereka memakan mangsanya lalu membuka kembali mulutnya hingga mangsanya berpikir bisa keluar. Jika kepala mangsa sudah keluar sedikit, paruhnya akan menutup dan menjepitnya hingga mati sebelum memakan sisanya.
Baca Juga : Fakta Tentang Burung Roadrunner
7. Burung paruh sepatu adalah hippogriff di dunia nyata
Burung paruh sepatu adalah burung yang susah didekati. Tidak mudah orang asing untuk mendekatinya, bahkan membelai badannya. Jika ketahuan akan mendekat, burung ini akan mengepakkan sayapnya yang lebar dan paruhnya akan menganga untuk mempertahankan diri. Mereka akan mengizinkan orang mendekat sesuai dengan caranya.
8. Suara burung paruh sepatu mirip dengan senjata api
Burung paruh sepatu merupakan burung yang tahan berjam-jam saat diam. Saat mencari mangsa, burung paruh sepatu bisa menunggu hingga mangsanya datang. Selain itu, burung paruh sepatu adalah burung yang kuat dalam menatap dalam diam. Namun, siapa sangka jika burung paruh sepatu ini membuka paruhnya, bunyinya bisa berisik sekali, seperti senjata api.
9. Meskipun terlihat seperti sepatu, harganya selangit
Burung paruh sepatu merupakan burung yang susah hidup dalam penangkaran. Padahal di habitat aslinya yaitu di rawa-rawa, burung ini kerap diburu untuk perdagangan satwa liar. Dalam perdagangan liar, burung paruh sepatu pernah dihargai mencapai USD10 ribu (Rp140 juta). Saat itu, ada kolektor hewan liar dari Dubai dan Arab Saudi yang menginginkan burung ini.
10. Butuh perhatian khusus agar tidak punah
Burung paruh sepatu dikabarkan sudah mulai sedikit jumlahnya. Banyak faktor yang memengaruhi, di antaranya susahnya berkembang biak di penangkaran, perburuan satwa liar, dan semakin sedikit lahan rawa-rawa yang menjadi habitatnya.
Oleh karena itu, butuh perhatian khusus agar hewan ini tidak punah. Kelompok satwa liar internasional dan ahli konservasi berada di Sudan Selatan, Uganda, Tanzania, dan Zambia untuk memantau keberadaan burung paruh sepatu ini.
Dihimpun dari daftar merah IUCN, burung paruh sepatu diperkirakan hanya tinggal 3300-5300 ekor di seluruh dunia. Jumlah ini pun terus menurun.